Kakak Lelah Jawabnya Dhek
3:46 AM
Tulisan ini akan menjadi 1% pesan moral dan 99% nya ngomel. Karena kakak sudah terlalu lelah dhek. Kakak butuh curhat. Curhat jahat.
Sebagai blogger, vlogger, atau manusia di bumi yang punya social media, channel, website, ya gitu gitulah pokoknya, pasti ada saat dimana kamu sudah menjelaskan sesuatu secara gamblang dan detail tapi masih aja ada yang nanya sesuatu yang sudah jelas-jelas kamu bicarakan dan kamu tulis. Benar?
Butuh sandaran (source: kobayogas) |
Sebagai blogger, vlogger, atau manusia di bumi yang punya social media, channel, website, ya gitu gitulah pokoknya, pasti ada saat dimana kamu sudah menjelaskan sesuatu secara gamblang dan detail tapi masih aja ada yang nanya sesuatu yang sudah jelas-jelas kamu bicarakan dan kamu tulis. Benar?
Kalo aku, sering banget. Sering sampe jumlahnya kayak taburan bintang di langit. Itung aja sampe reinkarnasi.
Awalnya aku berpikir kalau yah, mungkin kelewat kali ya... Akunya juga mungkin nulisnya kurang terstruktur, atau aku ngomongnya kurang jelas. Sampai akhirnya aku menyadari bahwa mereka ini cuma malas baca atau malas menyimak, atau cuma iseng aja biar dijawab.
Kenapa aku bisa bilang begitu? Karena:
- Di postingan blog, aku selalu bikin kesimpulan atas semua ocehan reviewku. Aku bakal bikin poin-poin dan aku sendirikan positif negatifnya termasuk harga dan tempat belinya (kalau aku ingat, kalo nggak ya silahkan ditanyakan)
- Di video, aku selalu omongin detail lengkap apa merk yang aku pakai kalau lagi tutorial, termasuk harga dan beli dimana kalau aku lagi review produk, plus aku tulis di description box. Sampe link online shopnya juga aku tulis.
Kalau aku sudah nulis dan ngomong sedetail itu (videoku selalu kisaran 3-7 menit which is aku berusaha banget nggak bakal ngomong berbelit belit) dan masih ada yang nanya... bam. pala bopeng *keikut fluxcup*
Contoh nih, aku bikin video jedai. Terus aku udah tunjukin cara pakainya, ditunggu berapa lama, harganya berapa, aku beli dimana. Dan ratusan ribu umat manusia masih nanya "kak beli jedai dimana?"
Oh itu masih mending, masih ada yang nanya "Gimana cara pakainya?" di video TUTORIAL jedai. Nangis nggak lu.
Yang paling nganu adalah, banyak dari mereka yang ngeyel minta dijawab padahal sudah jelas-jelas aku tulis bahkan aku jawab di komen orang lain di atas mereka. Bukan di atas jauh, tapi tepat di atas atau bawah komen mereka. Ini nyata adanya kan, kalau mereka iseng aja mau nanya nggak mau baca/nyimak dulu.
Bukannya aku sok famous sok ngartis sok banyak yang nanyain. Apalah aku ini hanyalah setetes air di lautan airmata. Tapi hal-hal kayak gini bikin kesel lho, beneran.
Ya, aku bersyukur banget banyak yang mau berinteraksi sama aku dengan meninggalkan komentar di status/video/blog postku. Bahkan banyak yang berawal dari komentar malah jadi akrab. Ye, nggak? Tapi....
"Kak balas dong."
"Kak pllleeeaaaseeee jawab"
"Sombong banget :("
Begitukah cara akrab dengan orang lain? No, dear. Aku pun nggak akan pernah memaksa orang lain untuk menjawab apa yang aku tanyakan di sosial media meskipun pertanyaanku memang seharusnya dijawab. Ya kalo dia nggak jawab, aku cari jawaban di tempat lain.
Bukan berarti juga ya kalau ada yang nanya dan udah ada jawabannya aku nggak bakal jawab. Aku jawab kok lebih dari 5 bahkan aku jawab berulang ulang. Lama-lama kan lelah dhek. Nyimak o po'o... Ojok males.
Pesan moralnya adalah... nggak ada. Kayaknya ini aku cuma ngomel doang karena aku hanyalah manusia biasa yang bisa kesal dan lelah menghadapi dunia maya.
Kalau kalian, apa yang paling bikin kesel selama bersosial media, ngeblog atau ngevlog?
7 comments