Pengalaman Pertama Pakai Softlens
7:38 PM
Saat ini kakak Dyta sedang galau karena memiliki kendala yaitu tidak ada PC. Jadi kakak Dyta kesulitan untuk mengedit video guna di tumbalkan ke dedek dedek garong demi remahan adsense. Karena selama ini untuk mengedit video agar dihujat, kakak Dyta menggunakan PC di rumah. Tapi sekarang kakak Dyta sedang merantau untuk waktu yang tidak ditentukan.
Kakak Dyta akan terus berusaha pelan-pelan mengedit video menggunakan laptop yang sudah berusia 6 tahun. Jadi harap sabar ya, video baru di YouTube channel masih belum ada. Tapi tetap dukung kakak Dyta dengan terus menonton videonya agar kakak Dyta bisa lekas membeli laptop baru.
===
Untuk mengisi kekosongan jiwa, hari ini aku mau sharing aja pengalaman pertamaku pakai softlens. Ini alay sih. Tapi lucu juga. Menurutku. Karena aku doang yang ketawa (atas penderitaan diri sendiri).
Jadi selama ini aku kan nggak pernah pakai softlens ya, padahal udah banyak banget yang menyarankan (bahkan nyuruh) aku pakai softlens aja. Tapi gimana ya, selain silinder mataku yang lumayan banyak (aku silinder 3,5 kanan kiri dan minus 1), aku juga takut. Takut kecolok.
Kakak Dyta akan terus berusaha pelan-pelan mengedit video menggunakan laptop yang sudah berusia 6 tahun. Jadi harap sabar ya, video baru di YouTube channel masih belum ada. Tapi tetap dukung kakak Dyta dengan terus menonton videonya agar kakak Dyta bisa lekas membeli laptop baru.
===
Untuk mengisi kekosongan jiwa, hari ini aku mau sharing aja pengalaman pertamaku pakai softlens. Ini alay sih. Tapi lucu juga. Menurutku. Karena aku doang yang ketawa (atas penderitaan diri sendiri).
Jadi selama ini aku kan nggak pernah pakai softlens ya, padahal udah banyak banget yang menyarankan (bahkan nyuruh) aku pakai softlens aja. Tapi gimana ya, selain silinder mataku yang lumayan banyak (aku silinder 3,5 kanan kiri dan minus 1), aku juga takut. Takut kecolok.
Tapi lama-lama aku penasaran juga dong sama softlens. Aku tanya-tanya, rata-rata memang susah kalau buat mata silinder. Kalaupun ada, juga mahal banget aku tak sanggup. Akhirnya setelah banyak pertimbangan, oke aku bakal beli softlens buat lucu-lucuan aja. Buat foto-foto nakutin bocah.
Langkah yang aku ambil agak extreme sih, aku beli online. Aku survey lumayan lama, kira-kira mana softlens yang cocok di aku. Aku nggak mau pakai softlens yang ada efek membesarkan mata ala-ala boneka itu, yang pinggirnya ada ring hitamnya. Alasannya adalah karena mataku udah besar, jadi nggak perlu dibesarin lagi nanti kayak manik-manik.
Setelah itu aku cari cari deh, online shop mana yang paling trusted. Aku menjatuhkan pilihan ke OS Contact Lensah di instagram. Terus aku pilih pilih deh soflens mana yang aku mau. Aku pilih Kitty Kawaii Je t'aime Gray.
Sumber: Tokopedia |
Kenapa pilih abu-abu? Karena pengen aja sih. Rata-rata juga eye makeupnya mbak-mbak di instagram itu keliatan lebih nendang kalau warna matanya abu-abu.
Begitu softlensnya datang, aku langsung coba. Duh Gusti susah bangeeeet... Setiap jari mulai mendekat ke mata, aku refleks merem. Gitu mulu sampe kira-kira 2 hari. Sampai mataku agak merah gara-gara kecolok mulu.
Tapi setelah aku mulai tenang, dan mencoba pelan-pelan, akhirnya bisa!
Awalnya memang agak risih. Terutama setelah drama kecolok tangan sendiri,mataku rasanya agak ada yang ngganjel. Tapi selang 5 menitan mataku sudah mulai terbiasa dengan sesuatu yang asing. Nggak ada rasanya sama sekali.
Tapi kenapa ya, aku kok merasa kayak ada yang membayang gitu di mata? Apakah diameter soflensnya kekecilan? Yang aku beli ini diameter 14.5 mm. Atau ada faktor lain? Please help!
Tapi overall aku senang sih akhirnya bisa pakai soflens meskipun cuma buat foto-fotoan doang terus dicopot. Ada yang bilang bagus, ada yang bilang serem. Tapi bodo amaaaat... yang terpenting adalah kebahagiaanku *egois*
Demikianlah pengalaman kakak Dyta memakai soflens. Mungkin next time aku aku bakal beli warna lain yang aneh banget sampe pengen punya. Kuning atau merah gitu. Biar kayak ular. Ingin jadi Nagin.
15 comments