Beauty Doodle

Review Day by Day Face mask by Lea Gloria - Egg White Honey

Pada sempet ngikutin nggak soal pabrik masker organik yang digrebek gara-gara nggak ada ijin edar? Kejadian ini lumayan bikin heboh, karena selama pandemi ini banyak bermunculan small business homemade organic mask. Nah, di kolom komentar postingan yang ngebahas soal masker organic yang aman, muncul lah berbagai merk masker indie, salah satunya Lea Gloria.

Karena penasaran, aku cek lah instagram dan Shopee. Ternyata iya lho, masker ini murah banget. Harganya dibawah 10 ribu, dengan isi 50 gr. Udah terdaftar BPOM pula.

Masker ini ada 10 varian. Masing-masing varian punya manfaat yang berbeda-beda. Aku pilih varian yang Egg white honey karena untuk kulit kasar & berparut halus. Jadi ya aku beli yang sesuai kebutuhkan kulitku aja.

sumber: Shopee

Sepertinya banyak yang salah sangka kalau masker ini tuh organic. Bukan, sayang. Lihat dari ingredientsnya aja semuanya bahan kimia:

Aqua, Kaolin, Talc, Magnesium Alumunium Silicate, Glycerin, Triethanolamine, Albumen extract, Phenoxyethanol, Glycolic acid, Panthenol, Tocopheryl Acetate, parfum.

tekstur masker

Dari packagingnya lucu & fun, udah ada gambar variannya. Kalo yang ukuran 50 gr ini ada ziplocknya. Jadi kalo habis maskeran, tinggal ditutup lagi aja. Nggak perlu bingung cari wadah atau karet buat nyimpan sisa maskernya.

Cara Pakai:

Ambil masker secukupnya (1 sdt aja udah cukup banget buat aku)
Campurkan dengan air mineral/mawar/lemon/saffron. Kalo aku pakai air mineral biasa aja. Dikitt banget paling 1/2 sdt.
Aduk sampai tercampur rata. Mungkin karena kandungan talcnya ya, jadi ngaduknya agak repot. Terbang kemana-mana.
Oleskan pada wajah. Diamkan selama 10-15 menit sampai kering.
Bilas dengan air.

Waktu dipakai, nggak ada sensasi ketarik di muka atau gimana, biasa aja. Aku agak nggak suka sama wanginya yang terlalu menyengat, mirip bedak nenek-nenek.

Pas kering, masker ini rontok banget. Bukan rontok yang retak-retak gitu tapi serbuk macem habis digablok bedak bayi. Jadi hati-hati terhirup ya, terutama buat yang hidungnya sensitif.

Masker ini gampang banget dibilasnya. Nggak perlu digosok-gosok ngotot. Kalau aku sih cukup bilas pakai air mengalir di wastafel, usap-usap bentar udah bersih.

Yang aku rasain setelah pakai masker ini adalah... Pada pemakaian pertama, aku nggak ngerasain efek apa-apa. Nggak berasa lebih gimana-gimana gitu. Tapi nggak bikin kulitku jerawatan atau semakin kering juga. Akhirnya 3 hari kemudian aku coba lagi. Penasaran gitu loh, masa iya sih nggak ngasih efek apa-apa? Setelah pemakaian kedua, aku tetep nggak merasa ada perubahan apa-apa di kulitku.

Ternyata ya teman-temanku sekalian... efek dari masker ini di aku adalah: make upku lebih nempel. Baru berasanya tuh waktu mau makeupan. Primer & foundation lebih gampang rata & ngesetnya bagus. Oohhh... okeee...

Kok beda sama klaimnya ya? Haha... ya sudahlah.

Kesimpulan:

Pros:

Harga terjangkau, isi banyak.
Terdaftar BPOM
Mudah dibilas
Bikin make up lebih nempel
Nggak bikin breakout (di aku)

Cons:

Rontok banget, bikin kotor
Aromanya terlalu wangi menyengat
Nggak ada efek sesuai klaimnya

Harga:

Rp 4.500 (20 g)

Rp 7.500 (50 g)

Beli di:
https://shp.ee/gipgbj3

No comments

, by dytarez

skincare

Hydrate to Radiate

Kalian tau nggak jokes orang Indonesia segala penyakit disembuhkan dengan teh anget? Nah, kalau Ibuku.. segala keluhanku mulai dari pusing, batuk, sampe perkara kulit kering selalu dikomentari dengan "Makanya minum air putih yang banyak!"

Jujur aja, aku tuh suka kelupaan minum air putih. Minum air ya waktu habis makan doang. Sisanya? Minum teh, kopi, pokoknya minuman yang berasa-rasa buat menemani aku kerja.

Tapi ternyata yang dibilang ibuku bener lho! Kurang minum air putih itu bukan hal yang bisa disepelekan. Karena tubuh jadi dehidrasi yang efeknya kepala pusing, susah konsentrasi, mual, sembelit, bahkan aku pernah kena ISK (infeksi saluran kencing) karena kurang minum air. Belum lagi yang paling berasa nih, kulit jadi kering, bersisik, dan bekas jerawat susah ilang.

Dalam sehari, tubuh kita butuh minimal 2 liter air supaya terhindar dari dehidrasi. Kalau orang bilang setara dengan 8 gelas air. Kenapa sih butuh minum air? Ya... karena cairan di dalam tubuh kita dibutuhkan untuk membuang racun-racun organ, membantu pencernaan, dan mengoptimalkan kinerja otak*. Racun-racun itu dibuang melalui urine dan keringat.

Percaya atau enggak, kalau kamu mencukupi kebutuhan cairan tubuhmu setiap harinya.. skincare yang kamu pakai juga bekerja optimal lho!

Makanya begitu aku tau campaign terbaru dari Sociolla dan Aqua "Hydrate to Radiate", aku langsung merasa wah ini aku banget nih! Karena aku merasakan banget bedanya dari yang dulu ogah minum air putih & sekarang rajin minum air putih.

Hayo, yang masih males minum air... yakin masih males kalo lihat botol kaca kemasan Aqua Reflection edisi khusus Sociolla ini? Lihat deh! Cantik banget kan?

Aqua Reflection bekerjasama dengan Sociolla mengeluarkan botol kaca edisi khusus Sociolla. Desainnya khas Sociolla yang identik dengan warna pink, dan motifnya "XOXO" terinspirasi dari Batik Kawung yang memiliki filosofi "hati yang murni".

Selain itu, Sociolla juga merekomendasikan beberapa produk skincare dalam "Hydration Kit Curation" box untuk membantu menghidrasi kulit secara optimal.

Aku excited banget begitu lihat isi dari Hydration Kit Curationnya. Karena semua produk yang ada di dalamnya adalah produk-produk yang paling aku butuhkan saat ini. Apa aja isinya?

Sociolla Hydration Kit Curation Box

1. Ariul Micellar Water

Ini adalah pembersih make up tanpa perlu dibilas. Hasilnya lumayan bersih lho! Aku bisa bersihin eye make-up cukup dengan sekali usap. Terus nggak ada rasa perih, rasa licin, atau aroma yang mengganggu. Setelahnya juga kulit berasa lembap.

2. Fleur de Cupuacu Ultra Nourishing Body Lotion

Ini produk yang paling bikin aku excited waktu buka paket dari Sociolla. Karena aku butuh banget body lotion untuk very dry skin. Kalau biasanya produk untuk kulit kering itu teksturnya agak medok dan greasy, produk ini punya tekstur kayak body lotion biasa aja gitu. Ringan dan gampang menyerap di kulit.

3. AHC Hyaluronic Cleansing Foam

Facial foam ini cukup unik buatku. Soalnya waktu ngeluarin produknya, eh kok transparan? Tapi setelah diusap-usap di tangan baru deh keluar foamnya. Produk ini nggak ada wanginya tapi enak dipakainya. Muka tuh berasa bersih, tapi nggak berasa licin atau kesat. Setelahnya juga berasa kok lembapnya di kulit.

4. Sukin Signature Original Hydrating Mist Toner

Ah... ini sih udah kubawa kemana-mana sekarang. Dikit-dikit semprot. Karena ukurannya kecil, enak dibawa kemana-mana. Mist toner ini sebenernya isinya chamomile & rose water yang bebas alkohol. Jadi nyaman banget dipakainya. Seger, calming, dan nggak ada rasa stingy di kulit.

5. Mediheal N.M.F Aquaring Ampoule Mask EX

Sheet mask ini essence nya melimpah! Masker ini membantu memberikan kelembapan untuk kulit. Setelah dipakai berasa banget lembapnya. Katanya, penggunaan jangka panjang bisa mengatasi alergi yang disebabkan kulit kering.

Asli deh, semua produk yang direkomendasikan Sociolla ini works on my skin! Membantu banget. Mengingat keadaan kulitku sekarang yang sudah beralih dari oily- acne prone ke normal to dry. Aku butuh produk-produk menghidrasi kulitku supaya bisa menyambut usia yang semakin bertambah dengan glowing.

Oh iya, Aqua Reflection x Sociolla ini bisa dibeli di offline store Sociolla. Bisa dicek dulu ya, di instagram Sociolla, offline store mereka mana aja yang menyediakan Aqua x Sociolla ini. Menariknya lagi, di botol Aquanya ada QR code yang bisa dipindai & kamu dapat voucher Sociolla senilai 25k!

Jangan lupa minum & stay #Hydratetoradiate !

*Source: Kompas.com

airan dalam tubuh berguna untuk membuang racun dari organ, mengedarkan nutrisi ke seluruh tubuh, membantu pencernaan, dan menjaga kinerja otak tetap optimal

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perlukah Minum Air Putih 8 Gelas Sehari?", Klik untuk baca: https://health.kompas.com/read/2020/01/27/072500768/perlukah-minum-air-putih-8-gelas-sehari-.
Penulis : Mahardini Nur Afifah
Editor : Mahardini Nur Afifah

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

No comments

, by dytarez

pregnancy

Melahirkan Sesar di RSAB Harapan Kita

Selama hamil, aku sering banget dapat pertanyaan: "Nanti lahirannya mau normal atau SC?" dan jawabanku selalu sama, "Yang mana aja, yang cepat & selamat."

Karena sejujurnya aku dibilang mau lahiran normal... ngeri bayangin sakitnya & bayangin robeknya. Mau lahiran SC juga ngeri bayangin operasinya & recoverynya. Jadi buatku dua-duanya sama-sama seram, nggak ada yang mending. Tapi kan harus milih salah satu ya, nggak mungkin aku ngelahirinnya lewat bersin. Hatchim! Terus anaknya keluar.

Kalau dari biaya sih jelas ya lahiran normal biayanya lebih murah sedangkan SC hampir 2x lipatnya. Tapi manusia kan cuma bisa berencana ya, pada akhirnya aku terpaksa melahirkan SC di usia kehamilan 37 minggu karena oligohydramnios dan IUGR (BB janin rendah). Cerita soal itu bakal aku ceritain di post yang berbeda ya!

Aku inget hari itu hari Jumat, tanggal 3 Juli 2020. Aku kontrol ke dr Astrid Yunita di RSAB Harapan Kita. Setelah hampir 3 bulan nggak ketemu karena pandemic & simpangan jadwal. Ketahuan lah kalau air ketubanku udah tipis banget & BB janin juga nggak bertambah signifikan. Jadi dr Astrid bilang "wah ini harus segera dilahirkan, Bu. Sudah cukup usia kok, 37 week. Kita rekam jantung bayi dulu ya Bu. Kalau OK, kita lahirkan senin. Kalau ada masalah, hari ini juga harus dilahirkan."

Aku dan suami shocked. Ya iyalah! Duh pusing banget, mana kerjaan lagi banyak-banyaknya. Akhirnya aku rekam jantung bayi tuh. Alhamdulillah hasilnya bagus, dan diputuskan bakal SC hari senin pagi. Langsung heboh berdua hubungi ortu & kantor buat ijin cuti.

aku lagi di CTG

Untungnya, sejak trimester 2 aku udah nyiapin koper buat lahiran. Biarinlah orang bilang pamali. Aku ngikutin feeling aja, rasa-rasanya nanti bakal mendadak lahiran. Entah lahiran normal atau SC, pokoknya feelingku bakal mendadak dan aku bakal pusing banget. Ternyata bener kan!

Buat isi koper yang dibawa ke RS, nanti aku bakal bikin di blog post terpisah ya!

Sekarang aku bakal kasih tau alur administrasi kalau mau lahiran SC di RSAB Harapan Kita ya!

Nanti suster bakal ngasih lembaran buat cek darah, cek radiologi, janji ke dr intenist, form masuk rawat inap. Infoin juga ke susternya kita mau ambil kelas berapa. Kemarin aku ambil kelas VIP B.
Pertama, cek darah & radiologi. Karena aku melahirkan saat pandemic, wajib rapid test & foto thorax. Nah, ini nggak ditanggung asuransiku karena protokol baru. Jadi bayar sendiri. Test darah & rapid itu sekitar 500 ribuan, terus thorax sekitar 250ribuan.
Setelah itu, hasil lab & radiology dibawa ke dr internist. Nanti hasil pemeriksaan bakal disimpan RS (menghindari kelupaan pas hari H operasi).
Karena aku SC senin pagi, hari minggu sore aku harus sudah di rawat inap. Jam 3 sore aku check in lewat UGD, bawa form masuk rawat inapnya & hasil radiologi (karena seingetku hasil lab ada di RS). Terus nanti bakal dicek tensi, dan CTG. Nanti bakal dijemput suster rawat inap.
Nah, sambil kita di CTG, nanti pendamping (suami/keluarga) harus urus berkas ke tata rekening. Lembarnya nanti warna kuning. Jangan sampai hilang! Karena nanti bakal dibutuhkan buat check out & pembayaran.
Surat Keterangan Lahir dikasih langsung di ruangan, sebelum kita check out.

Nggak disangka ya, lahiran di RSAB Harapan Kita bener-bener nyaman. Aku ambil kelas VIP B pertimbangannya adalah: lagi pandemic. Suamiku nggak mau aku bersinggungan sama orang lain dalam 1 ruangan. Di ruangan VIP B, ada kamar bayinya sendiri. Jadi si bayi bisa room in sama kita, terus kita bisa mandiin sendiri si bayi. Ada dapurnya juga. Dan ada sofa bed. Jadi suami bisa tidur nyaman.

Seperti prosedur operasi pada umumnya, diharuskan puasa. Aku puasa mulai jam 10 malam, karena aku bakal diopeasi jam 7 pagi.

Jujur aja, dari sore aku masuk rawat inap aku udah grogi. Malem sebelum puasa aku mental breakdown. Aku takut. Ini pertamakalinya aku operasi, dan langsung operasi besar. Aku juga takut kalau misal si baby ternyata ada kurangnya, apa aku bisa menerima? Gimana kalau si baby nggak selamat? gimana kalau aku nggak selamat? Banyak ketakutan yang tiba-tiba muncul.

Untungnya, suamiku yang biasanya panikan saat itu bisa tenang. Dia bener-bener supportive, nyoba tenangin aku. Peluk.

H-2 jam operasi, aku dikasih kapsul yang dimasukkan lewat anus. Aku ngga tau namanya apa, yang jelas itu obat pencahar gitu loh supaya kamu kebelet terus ngeluarin kotoran-kotoran di perut. Habis itu aku dibawa ke ruang persiapan operasi. Di ruang persiapan, suami masih boleh masuk.

Jujur aja aku mulai ketar-ketir. Apalagi begitu dibawa masuk ke ruang operasi. Wadaw, tanganku semakin dingin. Waktu dokter anestesi memperkenalkan diri aja aku nggak nyimak (bahkan aku sekarang nggak tau namanya siapa), saking nervousnya.

Bius disuntikkan di punggung. Nggak sampai 5 menit, bius udah reaksi sih. Setengah badanku mati rasa. Kayak tebel aja gitu. Terus dipasangi penutup, pembatas antara dada & perut. Jadi aku nggak bisa lihat itu perutku dibedah.

Prosesnya cepet banget sih kalo kubilang. Sekitar 15-20 menitan. Aku dengerin 3 lagu, rada-rada ngantuk aku karena emang operasinya pagi kan. Terus aku dikasihtau "Bu, berdoa ya.. ini dedenya mau dilahirkan." Beberapa detik kemudian, aku denger deh suara nangis bayi.

Bidan nunjukin ke aku kalau bayinya laki-laki, terus lahirnya sempurna tidak ada kekurangan fisik. Habis itu langsung dibawa ke Bapaknya buat diadzanin. Aku nggak IMD btw. Aku baru menyusui pas aku udah di kamar rawat inap.

Hi, baby!

Semua tim dokter, suster, sangat helpful. Terutama suster-susternya sih, yang aku repotin melulu karena mereka yang selalu aku panggil dengan panik tiap bayi nangis,. Ada drama infusku copot sampe darah ngocor gara-gara aku panik anakku nangis kejer pula. Gimana ya, aku & suami bener-bener nggak tau caranya ngerawat bayi. Belajar dari YouTube pun begitu dihadapkan dengan situasi realnya langsung blank. Denger bayi nangis langsung panik nggak karuan.

Asli deh, moment lahiran ini bikin aku bingung. Karena pacenya bener-bener cepet banget. Mulai dari kontrol terakhir sampai waktu operasi. Kupikir bakal mengerikan & dramatis, ternyata nggak sekacau itu.

Bisa dibilang, recovery aku lumayan cepet ya. Di hari ke 3 aku udah boleh pulang, dengan kondisi ya aku bisa gerak. Bisa jalan kesana-kemari. Ternyata rasa sakitnya nggak separah yang aku pikirkan. Mungkin karena toleransiku sama rasa sakit lumayan tinggi, jadi buat recovery ini aku nggak ada drama.

Oh ya, buat biayanya ya... Aku ambil kelas VIP B, biayanya 24.000.000, Itu sudah termasuk biaya operasi, obat, dokter, dan rawat. Nggak termasuk rapid & thorax ya. Aku lampirkan list biayanya deh di bawah, aku ambil dari website RSAB Harapan kita. Tapi kayaknya yang ini harga terbaru deh.

Source: website RSAB Harapan Kita

5 comments

, by dytarez

belajar dandan

5 Produk Make Up Wajib Punya Untuk Pemula

sumber: unsplash

Aku berharap sepuluh tahun yang lalu, waktu aku baru belajar make up, ada orang yang mau ngasih tau aku soal ini. Karena dulu aku belajar make up bener-bener otodidak. Aku belajar cuma dari video YouTubenya Michelle Phan. Yang mana saat itu peralatan make up dia udah lumayan banyak. Sedangkan aku yang masih baru jadi mahasiswa? Punya kuas eyeshadow yang bulunya jeprak aja udah bangga banget.

Peralatan make up yang aku punya dulu beneran seadanya, dan hampir setengahnya nggak berguna. Gimana coba, udah seadanya terus nggak berguna pula. Kenapa? Karena aku beli cuma berdasarkan mana yang paling murah! Bukan mana yang paling aku butuhkan & harus dipelajari duluan. Akhirnya? Ya buang-buang uang lah jadinya. Niat buat hemat dengan beli barang yang murah, tapi malah nggak terpakai.

Nah, di post ini aku mau kasih tau kalian-kalian yang pada baru belajar make up, 5 produk make up yang wajib kalian punya dan pelajari duluan sebelum melangkah ke level selanjutnya.

1. Foundation

Foundation adalah kunci dari riasan. Meskipun kamu pake eyeshadow gilap nyempling, kalau foundationmu nggak rata dan shadenya nggak sesuai dengan warna kulit, ya udah bubar jalan aja. Kalian pernah kan, liat orang yang pakai foundation terlalu putih atau terlalu gelap? Bawaannya pengen ghibahin ya kan?

Jangan sampai kayak begini!

Aku sarankan kalian bener-bener berinvestasi ke foundation deh. Cari foundation yang sesuai dengan jenis dan warna kulit. Ini butuh waktu (dan dana) yang agak banyak, karena memang harus trial & error. Pelajari juga tentang undertone supaya dapat shade yang sesuai.