Hai. Ini akan jadi post yang pure curhat, dan kutulis dengan sejujur-jujurnya.

Jadi, aku sekarang hamil (lagi). Jujur aja aku nggak expect kehamilan kedua ini. Memang, aku sembrono banget belum pasang KB sampai Kala (anakku) usia 1 tahun. Aku nggak bakal bikin alasan karena masih dipertimbangkan lah, masih takut, mens masih belum teratur... seharusnya aku langsung pasang KB setelah masa nifas. Titik.

Waktu tau aku hamil, aku langsung nangis. Bukan nangis bahagia ya, tapi nangis frustasi. Kala baru ulang tahun yang pertama seminggu yang lalu. Aku masih belum siap hamil lagi. Kasus covid lagi naik-naiknya, aku nggak tau kapan keadaan membaik dan aku harus hamil dalam kondisi seperti ini? 

Aku dan suami bener-bener frustasi berdua. Kalau lihat Kala lagi main-main, rasanya mau nangis terus. Kalau dia tidur, aku ciumin terus sambil minta maaf terpaksa jadi kakak padahal dia sendiri masih bayi.

Sempat ada pikiran buat gugurin aja, mungkin masih kecil banget belum berbentuk janin. Akhirnya aku cek ke dokter. Ternyata benar hamil, dan usia kandunganku sudah 9 minggu. Sudah ada janinnya, detak jantung, dan janin sehat. 

Begitu dari dokter kandungan, aku mellow. Sedih... Selama 9 minggu si adek tumbuh sendiri tanpa ada yang tau. Terus kami orang tuanya malah berpikir buat "menyingkirkan" dia. Aku merasa bersalah & bingung. Stress banget lah rasanya.

Setelah berkabar ke keluarga (ortu, mertua, ipar) alhamdulillah mereka semua supportive. Nggak ada yang mengecilkan hati kayak bilang "Kok udah hamil lagi?" kayak curhatan bunda-bunda di tiktok. Semua menyemangati pasti bisa, pasti dibantu, yang penting semuanya sehat.

Butuh waktu buat aku & suami buat menerima kehamilan kedua ini. Rasa bingung, takut, dan sedih kadang-kadang masih mampir di otak. Suami khawatir hal buruk terjadi sama aku. Karena jarak anak pertama dan kedua ini deket  banget, dan lahiran sebelumnya kan aku SC. Dia takut kehamilan ini beresiko tinggi. 

Tapi alhamdulillah sih di usia kandungan 15 minggu, aku mulai enjoy pregnancy. Karena kehamilan kedua ini nggak serewel yang pertama. Aku bisa makan banyak, aku nggak mabok, kebo aja gitu rasanya. Sepertinya si adek pengertian kalau ibunya ini super repot. Ya kerja, ya ngurusin kakaknya, ya ngurusin rumah juga meskipun ada ART.

First kick si adek di usia kehamilan 18 minggu. Beda sama kehamilan pertama yang aku excited banget waktu ngerasain terndangan pertama, di kehamilan kedua ini aku malah mellow. Aku berasa kayak diingetin "Hellooo ibu? Aku ada loooh" gitu.

Aku juga baru-baru ini kok ngajakin si adek di perut ngobrol. Lebih banyak ke berterimakasihnya dan minta maafnya sih... Terima kasih sudah pengertian. Dulu aku sampet merasa hamil yang pertama itu nggak enak banget sampe di taraf traumatis. Tapi di kehamilan kedua ini aku nggak mengalami hal-hal nggak mengenakkan kayak di kehamilan pertama. Smooth aja gitu.

Aku bersyukur banget punya temen-temen yang realistis dan supportive. Maksudku, mereka nggak sugar coating kalau punya anak usia berdekatan itu mudah. Mereka memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya, jadi akupun sudah kebayang nanti gimana. Menurutku itu juga bentuk support sih.

Life never get easier, adanya juga kita yang semakin beradaptasi. 

Pesan dari curhatan ini adalah: segeralah pasang KB kalau belum siap punya anak lagi. Secepatnya! Besok kalo bisa!

Kita semua tau ya kalau retinol, AHA BHA itu adalah koentji kalau pengen punya wajah glowing. Tapi kan nggak semua orang bisa pakai retinol ataupun AHA BHA. Misalnya aja mereka yang berkulit sensitive, acne prone, atau ibu hamil & menyusui.

Nah sebagai alternativenya, Evershine mengeluarkan Treasure Glow Duo series yang terdiri dari 1 Evershine blemish & Age Defense Serum dan 1 Peeling Glow Serum untuk mereka yang nggak bisa pakai retinol atau AHA BHA. Jadi kita semua bisa glowing tanpa deskriminasi.

Produk ini organic certified ingredients, dermatologycally tested, clinically ingredients tested, dan terdaftar BPOM.

Ini seri terbaru dari Evershine ya. Bener-bener baru, gress, fresh from the oven, launching bulan agustus 2021 ini. Thanks to KBBV Indo, aku bisa nyobain produk ini duluan.

Peeling Glow Serum

• Natural Lactic Acid dari Bilberry
• Glycolic Acid dari sugarcane
• Citric Acid dari orange & lemon
• Malic and Tartaric Acid dari sugar maple

Selain itu, serum ini juga mengandung Willow Bark & Poria Cocos Extract yang bersifat anti mikroba untuk mengurangi jerawat dan komedo, mencegah inflamasi, dan mengurangi minyak pada wajah.

Serum ini merupakan natural alternative bagi pemilik kulit sensitive yang nggak bisa pakai chemical exfoliator.  

Kemasannya standar serum lah ya, dari tube plastik dengan aplikator pipet. Serumnya bening, dan teksturnya cukup cair hampir kayak air. Super ringan, aku pakai 2-3 tetes udah cukup buat seluruh wajah. Nggak ada rasa stingy alias cekit-cekit selama penggunaannya.

Kondisi kulitku saat ini super kering dan aku lagi hamil awal trimester kedua. Selama 2 minggu aku pakai serum ini, jujur aja nggak aku pakai tiap hari. Di minggu pertama, aku pakai tiap malam hari selama 2 hari. Tapi, kulitku kok semakin kering sampai mengelupas. Akhirnya aku jarakin, 2 hari sekali. Masih kering juga. Akhirnya di minggu ke 2 aku stop, dan kulitku kembali seperti semula.

Akhirnya aku tanya-tanya ke teman lain yang juga nyobain serum ini. Rata-rata pada baik-baik aja sih. Oh,kemungkinan aku salah cara pakainya. Mungkin pelembap dan tonerku kurang menghidrasi, atau memang kulitku lagi sangat sensitive karena lagi hamil.

Sampai sekarang, aku masih trial & error pemakaian Peeling Glow Serum ini.

Evershine blemish & Age Defense Serum

Serum ini mengandung 2% Pure Bakuchiol yang kita semua tau kalau bakuchiol adalah ingredient alternative dari retinol. Pure bakuchiol lebih murni, lebih lembut dan stabil sehingga tidak menimbulkan iritasi pada kulit. Selain itu serum ini juga mengandung ceramide yang berfungsi untuk menjaga skin barrier. Produk ini water based ya.

Kemasannya tube plastik dengan pump. Serumnya berwarna kuning, tapi tenang aja begitu diratakan di kulit nggak bakal bikin muka kuning-kuning kok. Teksturnya mirip gel, ringan dan nggak berasa lengket di kulit.

Aku pakai ini untuk pagi dan malam hari. Yes, kalau malam aku pakai barengan sama si Peeling Glow Serumnya. Aku berani bilang kalau serum ini oke banget!

Tadi kan aku bilang ya kalau kulitku mengelupas, suspect karena peeling glow serum. Tapi aku tetap pakai blemish & age defense serumnya. Serum ini nih yang bikin kulitku yang kering & mengelupas cepat balik ke semula. Aku juga merasa permukaan kulitku yang kasar jadi lebih halus dan lembap.

Di foto ini mungkin nggak ada perbedaan yang significat. Karena memang kulitku sempet super kering banget terus dibalikin ke semula.

==

Oke, gitu aja sih review penggunaan Evershine Treasure Glow Duo di mukaku selama 2 minggu ini. Aku masih PR cari formula urutan pakai Peeling Glow Serumnya. Sepertinya karena aku memang lagi super sensitive jadi memang nggak bisa sering-sering pakai Peeling Glow Serum.

Semoga reviewku membantu untuk kalian yang cari chemical exfoliator yang ringan & alternative dari retinol. Thank you!

Awalnya kupikir Kala (anakku) adalah anak yang mau-mau aja dikasih makan apapun. Selama sebulan pertama MPASI aku kasih bubur fortifikasi ataupun aku bikinin MPASI Homemade juga dia habis-habis aja. Makanya aku nggak relate tuh sama postingan ibu-ibu yang pusing anaknya GTM. Bersyukur banget lah aku karena anakku lancar aja makannya.

Tapi ternyata aku salah. Di usia 7 bulanan tiba-tiba Kala nggak mau makan. Setiap waktunya makan dia selalu nangis. Dia cuma excited pas waktunya snack itu juga cuma pudding. 

Akupun merasakan rasanya anak ngamuk nggak mau makan, dan paniknya begitu tau kurva BB dia mulai landai. Rasanya sedih, bingung, pengen marah. Aku jadi bisa paham kenapa banyak ibu-ibu yang marah sambil maksa nyuapin anaknya. Karena memang sefrustasi itu.

Setelah curhat sana sini, akhirnya aku melakukan beberapa trik kalau Kala GTM dan masih ampuh sampai sekarang.

1. Ganti menu

Kadang dia bosen aja sama makanannya. Kalau seminggu itu aku sering kasih MPASI homemade, ya aku ganti deh sama yang fortifikasi. Kita juga gitu kan? Bosen sama masakan rumah, kadang pengen makan mi instan atau makan di luar. Bayi juga sama.

"Menu special hari ini apa?"

Bisa juga bikin menu sesuai cuaca. Kalau lagi mendung, hujan, aku bikin sup atau mi rebus buat dia. Kalau pagi cerah ceria, aku bikinin omelet telur. Siang-siang aku kasih makan soto gitu misalnya. Ya gitu lah, kita juga punya mood untuk makanan tertentu di cuaca tertentu kan?

Atau kadang kalau aku udah males mikir, aku tambahin abon kek.. tambahin crackers kek. Apapun lah yang menambah tekstur atau rasa makanan. 

2. Kasih cemilan yang mengenyangkan

Ada kalanya nih dia nggak mau makan apa-apa atau makan tapi cuma beberapa suap. Mungkin lagi nggak mood makan berat atau gimana, nggak tau lah. Kita juga kadang males makan tanpa sebab gak sih?

Bolu kukus kacang hijau

Nah, pas snack timenya dia kukasih snack yang mengenyangkan. Misalnya bolu kukus kacang hijau, atau lontong isi, atau perkedel kentang daging, dll dibandingkan ngasih snack pudding, buah, atau biskuit. Aku tanyakan ke diri sendiri sih, kalo lagi males makan biasanya aku pengen ngemil apa yang kenyang? Itu deh yang aku bikin buat Kala, tapi versi bayi.

3. Tetap strict sama jam makan

Feeding rules aku nggak berubah. Pertama, makan harus duduk di kursi makan. Nggak ada makan sambil digendong atau sambil main-main di lantai. Karena nanti kebiasaan & anak juga nggak fokus makannya. 

Kedua, ada jam makan. Ini jam makan Kala:

4. Ganti peralatan makannya

Kala tuh udah mulai hafal alat makannya. Pokoknya sendok kecil, mangkok kecil warna-warni, itu pasti punya dia. Kalau lagi GTM dan dia lihat itu alat makannya dikeluarin, beh... langsung ngamuk. Yang sendok ditampol lah, yang makanan diusepin ke muka-kepala sambil nangis.. *sigh*

Tapi begitu lihat aku makan eh dia langsung heboh. Seringnya nih dia mau makan makanan yang ada di piringku. Oke deh kalau gitu, kita akali saja ya. Kalau dia lagi drama gini, aku langsung ganti peralatan makan dia pakai peralatan makan dewasa. 

Padahal ya isinya sama aja, tapi entah kenapa begitu itu makanan ditaroh di wadah makan dewasa dia langsung mau makan dong. Yaelah bayi. Mungkin berasa keren ya, kayak udah gede.

===

Itulah beberapa hal yang aku lakukan kalau Kala lagi GTM. Ini masih GTM pertama ya, karena Kala masih usia dibawah 1 tahun. Masih ada drama GTM selanjutnya. Belum lagi kalau nanti dia sudah bisa ngomong, bisa request nggak mau ini nggak mau itu, atau mau minta satu makanan spesifik yang mungkin bikin Ibu sakit kepala.

Aku masih jauh dari kata Ibu yang sempurna, pengetahuanku juga masih terbatas jadi aku masih terus belajar. Tapi mungkin dengan post ini bisa membantu ibu-ibu lain yang spaneng anaknya GTM. 

Semoga kita semua diberi kesabaran yang luas dan rejeki yang melimpah. Aamiin... Semangat mommies!